Minggu, 03 Mei 2009
Nasehat Sang Ayah
Ketika hati ini mulai jenuh dengan apa yang di hadapi
Jangan pernah kecewa karena kebahagiaan akan menghampiri
Jangan takut berkorban jika kemenangan itu akan datang.
Tidak ada kesulitan yang menimpa mU
Kecuali ia pasti akan berlalu,
dan pasti akan terangkat tidak berbekas.
Jangan merasa sempit dengan jiwa mU yang lapang
karena asap api lebih tinggi dari api, kemudian ia akan padam.
Kami telah melihat orang yang hampir binasa
lalu keselamatannya datang pada saat ia hampir binasa.
Jangan merasa pesimis dengan apa yang kAu punya
Karena semut tak akan mau kalah dari seekor gajah.
Segeralah bangkit bila engkau terjatuh,
Sebab waktu tak bisa menunggu.
Ingatlah bahwa pertolongan bersama kesabaran,
Tak ada kegagalan kecuali setelahnya keberhasilan
Dan bersama kesulitan itu ada kemudahan.
Singkirkanlah kata "Putus asa" dari kamus kehidupan,
Sambutlah masa depan dengan penuh senyuman.
Dan jangan pernah berhenti berharap Kepada-NYA,
Karena DIA tak pernah menyia-nyiakan harapan hamba-NYA...
Rabu, 29 April 2009
Rintihan Kepedihan
Langit biru menjadi kelabu
Menyaksikan kepedihan para makhluk di bawahnya
Rintihan demi rintihan yang menyayat hati
Tangisan-tangisan bayi seperti tak pernah berhenti
Jeritan dan teriakan terdengar pilu
Derai air mata yang menetes menjadi saksi bisu
Tentang nyawa yang hilang tanpa pertanggung jawaban
Tentang jiwa yang terusik dengan kecaman
Tentang darah yang terus mengalir tiada habis
Jantung yang berdetak tak lagi berarti
Tentang kehormatan dan agama yang di injak-injak
Bahkan bangkai keledai pun lebih berharga daripada nyawa manusia
Jalur
Di tempat Qiblat pertama umat Muhammad berdiri
Dentuman bom masih terus terjadi
Peluru yang melesat menembus raga yang tak berdaya
Membangunkan tidur yang memang sudah tak nyenyak…
Mimpi indah tak lagi mampir barang sejenak
Warna pelangi pucat pasi tak berbinar
Pohon pengkhianat ghorqod tertawa
Dengan penuh kepuasan dan kesombongan
Ketika manusia lainnya merasakan indahnya perdamaian
Kenikmatan hidup yang tidak mereka rasakan
Alam yang indah kini tinggal puing belaka
Tapi bersabarlah……
Karena ini tak
ALLOH akan segera menunjukkan kekuasaan-NYA
Dan janji-NYA pasti akan terlaksana
Untuk membalas perbuatan biadab kaum terlaknat
Kaum yang telah membunuh para Nabi dan Utusan-NYA
Kaum yang pernah di rubah menjadi babi dan kera
DIA akan menghancurkan mereka lewat tangan tentara-tentara
Muhammad yang semoga sholawat serta salam tercurahkan untuknya…
Sekarang waktunya kiTa bangkit dan berjuang
Kembali mengumpulkan kepingan-kepingan asa yang terabaikan
Berusaha untuk tetap berjalan di atas manhaj yang Haq
Jalan yang telah di tempuh oleh orang-orang yang di cintai-NYA
Jalan yang di tempuh oleh orang-orang yang di Ridhoi-NYA
Dan mereka pun ridho kepada-NYA
Di bawah bimbingan para ahli ilmu,
Kita bangun kembali jembatan-jembatan harapan
Menuju cahaya benderang meninggalkan kegelapan
Berdoalah memohon petunjuk dan kekuatan
Agar ALLOH segera menurunkan pertolongan
Tinta Kehidupan
kU jalani setiap baitnya
sehingga dapat ku rasakan keindahannya
walau terkadang Aku lelah menjalaninya
melewati duri di setiap jalannya
tentang kehidupan yang Ku tahu tidak selamanya
perjuangan anak manusia menggapai bahagia
untuk bekal di antara dua perbatasan
tak ada yang menyadari kapan Kita akan pergi
lorong-lorong gelap telah lama menanti
Siapkah Aku untuk menemani...???
Mengejar yang tertinggal
Bulan dan bintang masih terus bersinar
Menemani batu karang saat di terpa gelombang
Terbangkan angan ku jauh melayang
Menuju ufuk dunia yang tiada berujung
Hingga hari ini pun Aku masih bingung
Menyaksikan keadaan yang penuh dengan ketakutan
Walau terbiasa tersenyum tenang
Berakhirlah dengan penuh makna
Jangan jadikan akhir cerita ini tanpa punyai arti apa-apa
Karena kehidupan bukan hanya sampai di sini saja
Bersiaplah menempuh babak penentuan
Antara kebahagiaan dan kesengsaraan
Dengan bekal yang telah di persiapkan
Menuju pengadilan Sang PENGUASA Alam
Hari-hari yang berat akan di lalui
Kenangan indah dan kisah yang pahit menjadi bumbunya
Biarkan api agar tetap membara
Karena air tak mudah menyerah
Badai pasir berhembus di
Manusia dan hewan yang terus berkembang
Mencoba membangun jembatan harapan
Di atas sungai impian bermuarakan kehidupan
Biarkan hujan
Basahi semua mimpi yang pernah mati
Dinginnya hujan menyadarkan kiTA
Terlalu lama kiTa telah terpenjara
Diam tak berdaya terbakar mentari
Hingga tak mampu teriakkan kata hati
Sudah saatnya untuk kiTA mencoba
Berani bangkit, bangun dan berdiri
Berlari mengejar yang telah terlewatkan
Berusaha menampilkan “Siapakah diri kiTA”…
Tunjukkan pada dunia bahwa kiTA pun “BISA”…
Senin, 27 April 2009
Bingkisan Anggun
Jiwa pun menyatu
Meredam rasa kalbu
Gemersik merindu
menuju jalan cahaya
Beriring berarak
Kencang redakan maya
pergi untuk DIA
Bangkitlah bersegera
Meluruskan yang tak sempurna
Riuh-rendah basah lidah
Kalam wahyu mewangi di taman
semerbak harum bingkisan anggun
Berterbangan tinggi ke Hadirat-NYA
merentas misi harapan hati
Mewangikan taman yang dicemari
Gema siang malam
Alunan suara
Burung turut bernyanyi
Dzikir tidak henti
Bunga di ukir semi
Halus menghiasi
Persada alam ini
Hidup akan mati
Masihkah punya bicara
Menjalinkan yang terpisah
Semarak terus berusaha
Pastikan kita akan berjaya