Langit biru menjadi kelabu
Menyaksikan kepedihan para makhluk di bawahnya
Rintihan demi rintihan yang menyayat hati
Tangisan-tangisan bayi seperti tak pernah berhenti
Jeritan dan teriakan terdengar pilu
Derai air mata yang menetes menjadi saksi bisu
Tentang nyawa yang hilang tanpa pertanggung jawaban
Tentang jiwa yang terusik dengan kecaman
Tentang darah yang terus mengalir tiada habis
Jantung yang berdetak tak lagi berarti
Tentang kehormatan dan agama yang di injak-injak
Bahkan bangkai keledai pun lebih berharga daripada nyawa manusia
Jalur
Di tempat Qiblat pertama umat Muhammad berdiri
Dentuman bom masih terus terjadi
Peluru yang melesat menembus raga yang tak berdaya
Membangunkan tidur yang memang sudah tak nyenyak…
Mimpi indah tak lagi mampir barang sejenak
Warna pelangi pucat pasi tak berbinar
Pohon pengkhianat ghorqod tertawa
Dengan penuh kepuasan dan kesombongan
Ketika manusia lainnya merasakan indahnya perdamaian
Kenikmatan hidup yang tidak mereka rasakan
Alam yang indah kini tinggal puing belaka
Tapi bersabarlah……
Karena ini tak
ALLOH akan segera menunjukkan kekuasaan-NYA
Dan janji-NYA pasti akan terlaksana
Untuk membalas perbuatan biadab kaum terlaknat
Kaum yang telah membunuh para Nabi dan Utusan-NYA
Kaum yang pernah di rubah menjadi babi dan kera
DIA akan menghancurkan mereka lewat tangan tentara-tentara
Muhammad yang semoga sholawat serta salam tercurahkan untuknya…
Sekarang waktunya kiTa bangkit dan berjuang
Kembali mengumpulkan kepingan-kepingan asa yang terabaikan
Berusaha untuk tetap berjalan di atas manhaj yang Haq
Jalan yang telah di tempuh oleh orang-orang yang di cintai-NYA
Jalan yang di tempuh oleh orang-orang yang di Ridhoi-NYA
Dan mereka pun ridho kepada-NYA
Di bawah bimbingan para ahli ilmu,
Kita bangun kembali jembatan-jembatan harapan
Menuju cahaya benderang meninggalkan kegelapan
Berdoalah memohon petunjuk dan kekuatan
Agar ALLOH segera menurunkan pertolongan